Seputar Kesehatan

Ades Priambodo

Seputar Kecantikan

Ades Priambodo

Seputar Bola

Ades Priambodo

Seputar Edukasi

Ades Priambodo

Seputar Lowongan

Ades Priambodo.

Seputar Realita

Ades Priambodo.

Friday, June 27, 2014

Benarkah Keterbatasan Metode Rukyat Sudah Tergantikan Metode Hisab??

Salah satu saat Muhammadiyah ‘naik’ di media massa adalah ketika menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Pasalnya, Muhammadiyah yang memakai metode hisab terkenal selalu mendahului pemerintah yang memakai metode rukyat dalam menentukan masuknya bulan Qamariah. Hal ini menyebabkan ada kemungkinan 1 Ramadhan dan 1 Syawal versi Muhammadiyah berbeda dengan pemerintah. Dan hal ini pula yang menyebabkan Muhammadiyah banyak menerima kritik, mulai dari tidak patuh pada pemerintah, tidak menjaga ukhuwah Islamiyah, hingga tidak mengikuti Rasullullah Saw yang jelas memakai rukyat al-hilal. Bahkan dari dalam kalangan Muhammadiyah sendiri ada yang belum bisa menerima penggunaan metode hisab ini.


Umumnya, mereka yang tidak dapat menerima hisab karena berpegang pada salah satu hadits yaitu “Berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berbukalah (Idul Fitri) karena melihat hilal pula. Jika bulan terhalang oleh awan terhadapmu, maka genapkanlah bilangan bulan Sya’ban tigapuluh hari” (HR Al Bukhari dan Muslim).


Hadits tersebut (dan juga contoh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam) sangat jelas memerintahkan penggunaan rukyat, hal itulah yang mendasari adanya pandangan bahwa metode hisab adalah suatu bid’ah yang tidak punya referensi pada Rasulullah Saw. Lalu, mengapa Muhammadiyah bersikukuh memakai metode hisab? Berikut adalah alasan-alasan yang diringkaskan dari makalah Prof. Dr. Syamsul Anwar, M.A. yang disampaikan dalam pengajian Ramadhan 1431.H PP Muhammadiyah di Kampus Terpadu UMY.


Hisab yang dipakai Muhammadiyah adalah hisab wujud al hilal, yaitu metode menetapkan awal bulan baru yang menegaskan bahwa bulan Qamariah baru dimulai apabila telah terpenuhi tiga parameter: telah terjadi konjungsi atau ijtimak, ijtimak itu terjadi sebelum matahari terbenam, dan pada saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk. Sedangkan argumen mengapa Muhammadiyah memilih metode hisab, bukan rukyat, adalah sebagai berikut.


Pertama, semangat Al Qur’an adalah menggunakan hisab. Hal ini ada dalam ayat “Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan”(QS Ar-Rahman ayat 5). Ayat ini bukan sekedar menginformasikan bahwa matahari dan bulan beredar dengan hukum yang pasti sehingga dapat dihitung atau diprediksi, tetapi juga dorongan untuk menghitungnya karena banyak kegunaannya. Dalam QS Yusuf ayat 185 disebutkan” Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan Bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan Bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan(waktu)”


Kedua, jika spirit Qur’an adalah hisab mengapa Rasulullah Saw menggunakan rukyat? Menurut Rasyid Ridha dan Mustafa Az Zarqa, perintah melakukan rukyat adalah perintah ber-ilat (beralasan). Ilat perintah rukyat adalah karena ummat zaman Nabi saw adalah ummat yang ummi, tidak kenal baca tulis dan tidak memungkinkan melakukan hisab. Ini ditegaskan oleh Rasulullah Saw dalam hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim,“Sesungguhnya kami adalah umat yang ummi; kami tidak bisa menulis dan tidak bisa melakukan hisab. Bulan itu adalah demikian-demikian. Yakni kadang-kadang dua puluh sembilan hari dan kadang-kadang tiga puluh hari”. Dalam kaidah fiqhiyah, hukum berlaku menurut ada atau tidak adanya ilat. Jika ada ilat, yaitu kondisi ummi sehingga tidak ada yang dapat melakukan hisab, maka berlaku perintah rukyat. Sedangkan jika ilat tidak ada (sudah ada ahli hisab), maka perintah rukyat tidak berlaku lagi. Yusuf Al Qaradawi menyebut bahwa rukyat bukan tujuan pada dirinya, melainkan hanyalah sarana. Muhammad Syakir, ahli hadits dari Mesir yang oleh Al Qaradawi disebut seorang salafi murni, menegaskan bahwa menggunakan hisab untuk menentukan bulan Qamariah adalah wajib dalam semua keadaan, kecuali di tempat di mana tidak ada orang mengetahui hisab.


Ketiga, dengan rukyat umat Islam tidak bisa membuat kalender. Rukyat tidak dapat meramal tanggal jauh ke depan karena tanggal baru bisa diketahui pada H-1. Dr.Nidhal Guessoum menyebut suatu ironi besar bahwa umat Islam hingga kini tidak mempunyai sistem penanggalan terpadu yang jelas. Padahal 6000 tahun lampau di kalangan bangsa Sumeria telah terdapat suatu sistem kalender yang terstruktur dengan baik.


Keempat, rukyat tidak dapat menyatukan awal bulan Islam secara global. Sebaliknya, rukyat memaksa umat Islam berbeda memulai awal bulan Qamariah, termasuk bulan-bulan ibadah. Hal ini karena rukyat pada visibilitas pertama tidak mengcover seluruh muka bumi. Pada hari yang sama ada muka bumi yang dapat merukyat tetapi ada muka bumi lain yang tidak dapat merukyat. Kawasan bumi di atas lintang utara 60 derajad dan di bawah lintang selatan 60 derajad adalah kawasan tidak normal, di mana tidak dapat melihat hilal untuk beberapa waktu lamanya atau terlambat dapat melihatnya, yaitu ketika bulan telah besar. Apalagi kawasan lingkaran artik dan lingkaran antartika yang siang pada musim panas melabihi 24jam dan malam pada musim dingin melebihi 24 jam.


Kelima, jangkauan rukyat terbatas, dimana hanya bisa diberlakukan ke arah timur sejauh 10 jam. Orang di sebelah timur tidak mungkin menunggu rukyat di kawasan sebelah barat yang jaraknya lebih dari 10 jam. Akibatnya, rukyat fisik tidak dapat menyatukan awal bulan Qamariah di seluruh dunia karena keterbatasan jangkauannya. Memang, ulama zaman tengah menyatakan bahwa apabila terjadi rukyat di suatu tempat maka rukyat itu berlaku untuk seluruh muka bumi. Namun, jelas pandangan ini bertentangan dengan fakta astronomis, di zaman sekarang saat ilmu astronomi telah mengalami kemajuan pesat jelas pendapat semacam ini tidak dapat dipertahankan.


Keenam, rukyat menimbulkan masalah pelaksanaan puasa Arafah. Bisa terjadi di Makkah belum terjadi rukyat sementara di kawasan sebelah barat sudah, atau di Makkah sudah rukyat tetapi di kawasan sebelah timur belum. Sehingga bisa terjadi kawasan lain berbeda satu hari dengan Makkah dalam memasuki awal bulan Qamariah. Masalahnya, hal ini dapat menyebabkan kawasan ujung barat bumi tidak dapat melaksanakan puasa Arafah karena wukuf di Arafah jatuh bersamaan dengan hari Idul Adha di ujung barat itu. Kalau kawasan barat itu menunda masuk bulan Zulhijah demi menunggu Makkah padahal hilal sudah terpampang di ufuk mereka, ini akan membuat sistem kalender menjadi kacau balau


Argumen-argumen di atas menunjukkan bahwa rukyat tidak dapat memberikan suatu penandaan waktu yang pasti dan komprehensif. Dan karena itu tidak dapat menata waktu pelaksanaan ibadah umat Islam secara selaras diseluruh dunia. Itulah mengapa dalam upaya melakukan pengorganisasian system waktu Islam di dunia internasional sekarang muncul seruan agar kita menggunakan hisab dan tidak lagi menggunakan rukyat. Temu pakar II untuk Pengkajian Perumusan Kalender Islam (Ijtima’ al Khubara’ as Sani li Dirasat Wad at Taqwimal Islami) tahun 2008 di Maroko dalam kesimpulan dan rekomendasi (at Taqrir al Khittami wa at Tausyiyah) menyebutkan: “Masalah penggunaan hisab: para peserta telah menyepakati bahwa pemecahan problematika penetapan bulan Qamariah di kalangan umat Islam tidak mungkin dilakukan kecuali berdasarkan penerimaan terhadap hisab dalam menetapkan awal bulan Qamariah, seperti halnya penggunaan hisab untuk menentukan waktu-waktu shalat”

Thursday, June 19, 2014

Kenapa Egypt jadi Mesir, Greece jadi Yunani, dan Netherland jadi Belanda, Ivory Coast jadi Pantai Gading?


1374822328810835784
Ilustrasi/Admin (KOMPAS.com)
Catatan ini saya buatkan khusus untuk mereka yang me-request saya agar menjawab pertanyaan ini: mengapa nama negara tertentu dalam bahasa Indonesia jauh berbeda dengan bunyi dan ejaan aslinya, atau bunyi dan ejaan bahasa Inggrisnya?
Dus, yang paling mengundang kepenasaranan adalah 5 negara:
1. Kenapa Egypt jadi Mesir?
2. Kenapa Greece jadi Yunani?
3. Kenapa Netherland jadi Belanda?
4. Kenapa English jadi Inggris? Tapi kok United Kingdom juga jadi Inggris? Dan Great Britain disebut Inggris pula?
Syahdan, pertanyaan-pertanyaan di atas adalah fragmen linguistis yang cukup menyita perhatian para penggemar sepakbola, khususnya. Mereka sering merasa ditipu: Katanya siaran langsung Yunani versus Belanda, tapi yang tercantum di layar kok Greece versus Netherland?
Hehe…. :-D
Baiklah. Saudara-saudaraku yang baik, maupun yang jahat. Kita mulai dengan soal terjemahan terlebih dahulu. Beberapa negara, biasanya, namanya diterjemahkan dalam sekurangnya empat cara:
1. Ditulis dan dilafalkan persis seperti nama Internationalnya, contoh: Israel, Iran, Bulgaria, Sudan, Serbia.
2. Disesuaikan penulisannya dengan ejaan Bahasa Indonesia, namun lafalnya tetap mirip (walaupun tidak 100% sama) dengan nama aslinya. Contoh: Irak (nama internasionalnya: Iraq), Maroko (Morocco), dan Papua Nugini (Papua New Guinea), Turki (Turkey), Rusia (Russia).
3. Disesuaikan dengan Bahasa Indonesia, baik ejaan maupun lafalnya. Contoh: Perancis (France), Polandia (Poland), Hungaria (Hungary).
4. Diterjemahkan secara literal. Contoh: Pantai Gading (Ivory Coast).
Secara seksama, empat negara yang dipertanyakan tidak fit dengan empat kriteria di atas. Inggris sebenarnya agak fit dengan kriteria (3), namun kompleksitasnya dengan istilah Great Britain dan UK yang juga suka disebut Inggris menjadi kekhususan yang tampaknya perlu pembahasan.
Oke, mau tidak mau, kita harus melakukan sedikit jelajah etimologis untuk menyumpal lubang kepenasaranan yang menganga selama bertahun-tahun itu. :-D hehe… (y)
Kita mulai dari yang pertama.
Kenapa Egypt jadi Mesir?
Ini pertanyaan yang relatif mudah sebenarnya. Buka saja Wikipedia, lalu lihat nama resmi mereka dalam bahasa aslinya. Mesir, negara yang terletak di delta Sungai Nil ini, memiliki nama Internasional Arab Republic of Egypt. Tapi nama aslinya adalah ini: جمهوريّة مصر العربيّة dibaca: Jumhūriyyat Miṣr al-’Arabiyya.
Itu saja sudah menjelaskan bahwa bangsa Indonesia menyebut Egypt dengan Mesir karena mendekati nama asli dan nama resmi negara tersebut. Jauh sejak zaman dahulu, Orang Indonesia sudah familiar dengan nama Mesir. Kenapa? Di dalam Quran, kata Mashr (Mesir) disebutkan sebanyak lebih dari 35 kali, di mana lima kali di antaranya disebutkan secara jelas (menggunakan kata Mashr), sementara sisanya menggunakan kata lain yang maknanya merujuk ke Mesir. Adapun lima ayat yang menyebutkan kata Mashr secara jelas dimaksud adalah dalam Surah Yunus ayat 87, Surah Yusuf ayat 21 dan 99, Surah Al Baqarah ayat 61, dan Surah Al Zukhruf ayat 51.
Sebagaimana kita ketahui, orang Indonesia sudah membaca Quran jauh sebelum bertemu dengan orang-orang bule Eropa macam Cornelis de Houtman dan kawan-kawannya itu. Maka, tidak usah heran jika nama Mesir lebih familiar bagi bangsa Indonesia.
Selain itu, ada kedekatan kultural antara bangsa Indonesia dan bangsa Mesir. Ini menjadi sebab lain mengapa nama Mesir lebih familiar daripada Egypt. Kedekatan kultural ini bukan semata kedekatan ideologis Ikhwanul Muslimin dan Partai Keadilan Sejahtera saja (cat.: abaikan. :-D). Kedekatan kultural antara Indonesia dan Mesir ini bahkan sudah terjadi sejak zaman Fir’aun masih hidup. Ini dikonfirmasi oleh penemuan bahan-bahan pembalsem Fir’aun seperti kapur, cendana, dan gaharu yang didapat dari Indonesia. Fakta ini bahkan dikonfirmasi pula oleh ayat Quran:
إِنَّ الْأَبْرَارَ يَشْرَبُونَ مِنْ كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا
Dan orang-orang yang taat akan minum, dari gelas, sejenis minuman yang campurannya adalah KAPUR (Surah Al Insaan ayat 5).
Kapur yang diceritakan sebagai campuran minuman dalam ayat itu, pada zamannya Fir’aun, diketahui hanya diproduksi di Barus, Sumatera.
Oke. Kalau begitu, kenapa orang-orang Barat menyebutnya Egypt? Kata Egypt yang dipakai oleh orang Barat berasal dari bahasa Latin Aegyptus, ini berasal dari bahasa Yunani kuno Αἴγυπτος, baca: Aigyptos. Kata Aigyptos ini terdapat dalam catatan-catatan kuno Yunani sebagai adaptasi dari nama Mesir kuno di zamannya para Fir’aun, yakni Hikuptah, dalam aksara hierogliph terbaca Hwt-ka-Ptah.
Okelah kalau begitu. Lantas bagaimana dengan nama Mesir sendiri? Kapan dia muncul menggantikan nama Hikuptah atau Hwt-ka-Ptah itu? Sebagian sejarawan mengatakan, tanah itu disebut Mashr (Mesir), karena mengacu kepada tradisi lisan Arab yang meyakini bahwa orang pertama yang menghuni daerah itu yang bernama Mashr atau Mashr-yem bin Markabil bin Duwabil bin Uryab bin Adam as. Pendapat kedua mengatakan, nama Mashr ini diambil dari Mashram bin Ya’rawusy al-Jabbar bin Mashr-yem bin Markabil bin Duwabil bin Uryab bin Adam as. Pendapat ketiga mengatakan, nama ini diambil dari nama Mashr bin Binshir bin Ham bin Nuh as. Terlepas dari perbedaan pendapat itu, ketiganya menyepakati bahwa nama Mashr itu diambil dari orang yang pertama kali menemukan Negara ini, dalam tradisi Arab.
Begicuuu…
Oke, let’s move.
Kenapa Greece jadi Yunani?
Orang-orang Yunani, menyebut negara mereka sendiri Ελλάς, dibaca Ellada. Zaman dahulu, mereka menyebut negara mereka Ελλάς dibaca Ellás. Nama resmi negara mereka dalam bahasa mereka sendiri adalah Ελληνική Δημοκρατία, dibaca Ellinikí Dhimokratía.
Oke. Lantas kenapa nama negara mereka menjadi Greece dalam bahasa Inggris? Lalu penduduknya juga disebut Greek?
Di sebelah utara wilayah Yunani moderen saat ini, ada sebuah kawasan yang bernama Graecia. Orang-orangnya disebut Graekos. Sebagaimana kita ketahui, pada masa lalu, nama satu wilayah bisa disebut dari nama satu bagian wilayah tersebut. Sampai detik ini, masih ada orang Arab yang menyebut orang Indonesia sebagai Jawi, orang Jawa –walaupun orang itu bukan datang dari Jawa, tetapi dari Bugis, Ambon, atau Sumatera.
Nah…, lantas kenapa pula orang Indonesia menyebut wilayah tersebut Yunani? Ternyata nama Yunani yang digunakan dalam bahasa Indonesia ini juga didapat dari bangsa Arab. Sebagaimana kita ketahui, Yunani memiliki wilayah yang dekat dengan Asia. Salah satu kawasan perbatasan dengan wilayah Asia Barat pada masa lalu adalah Ionia. Sekarang kawasan itu dan pulau-pulau terdekatnya menjadi wilayah Turki moderen. 2000 tahun yang lalu, Ionia dihuni oleh orang-orang Yunani, khususnya dari Attica. Karena nama kawasan kecil itulah bangsa Turki dan Arab menyebut seluruh Yunani dengan sebutan Yunanistan, sedangkan orang-orangnya disebut Yunan. Ini kemudian diikuti oleh bangsa Indonesia yang mengintergrasikan nama Yunani ke dalam bahasa Melayu lama, dan kini bahasa Indonesia.
Oke. Lanjut.
Kenapa Netherland jadi Belanda?
Ini mungkin yang paling kompleks. Ada banyak sekali teori tentang kenapa orang Indonesia menyebut Netherland dengan nama Belanda.
Pertama, ada yang meyakini bahwa kita mengambil kata blonde (pirang) dari bahasa Inggris. Sementara seperti kita ketahui banyak orang Belanda yang menjajah Indonesia berambut pirang. Ini kemudian diadaptasi oleh orang Jawa menjadi kata londo. Sebagaimana kita ketahui, orang Jawa pada masa lalu memiliki kebiasaan menyesuaikan lafal dengan kemampuan maksimalnya. Dari situlah kita menyebut Netherland menjadi Belanda. Sebagai perbandingan, suku-suku Aborigin Australia, hingga detik ini menyebut orang kulit putih Eropa dengan kata Balanda, diyakini karena pengaruh pelaut-pelaut Indonesia yang sudah kontak dengan mereka jauh sebelum James Cook mengaku-ngaku menemukan benua itu pada Abad ke-17.
Kedua, ada yang berpendapat kata Belanda didapat karena nama Belanda dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan sebutan Holland. Holland sebenarnya adalah nama salah satu provinsi di Belanda, tapi namanya menjadi dominan karena orang-orang dari Holland relatif lebih maju daripada orang-orang Belanda dari provinsi lainnya. Orang-orangnya disebut Hollander. Dalam lafal orang Indonesia, istilah inilah yang kemudian diyakini berubah menjadi Belanda.
Pendapat ketiga menyatakan bahwa istilah Belanda di Indonesia muncul dari peristiwa Mudzakrah ulama se-rumpun Melayu tahun 1650 M di Pagaralam, Palembang. Dalam acara tersebut, muncul kesadaran para ulama untuk memperkuat persatuan suku-suku Melayu agar tidak jatuh dalam hasutan bangsa-bangsa Eropa yang berdatangan dan suka memecah belah. Muncullah frasa belah nde (belah = memecah, nde = keluarga), yang kemudian berkontraksi menjadi Belande, lalu berubah menjadi Belanda.
Hipotesis yang keempat, terakhir, meyakini bahwa kata Belanda dalam bahasa Indonesia berasal dari nama Belanda dalam bahasa Portugis dan Spanyol, yaitu Holanda. Sebagaimana kita ketahui, orang-orang Portugis sudah datang ke Indonesia, jauh sebelum rombongan Belanda pertama di bawah pimpinan Cornelis de Houtman datang kemari. Dari istilah Holanda dalam bahasa Portugis itu, beberapa suku di Indonesia menyebut Wolanda. Sementara dalam adaptasi lidah orang Sunda, nama itu disebut Walanda (hingga detik ini dalam bahasa Sunda moderen). Akhirnya, muncullah lafal yang fix sampai sekarang: Belanda dalam bahasa Indonesia moderen.
Teori manakah yang paling tepat? Saya sendiri tidak tahu dan tidak bisa memastikannya. Mungkin semuanya memang benar. Allaahu’alam.
Sekedar tambahan, empat tahun lalu, saat mempelajari sejarah Si Pitung, saya sempat menemukan lembaran suratkabat bertanggal 28-6-1892 di Perpusnas. Nama suratkabarnya Hindia Olanda. Silakan hubung-hubungkan sendiri dengan Belanda.

Kenapa English jadi Inggris? Tapi kok United Kingdom juga jadi Inggris? Dan Great Britain disebut Inggris juga?
Sebelum kita menjawab pertanyaan ini. Kita patut merasa prihatin, karena banyaknya salah paham terhadap Inggris karena nama resminya dalam bahasa Indonesia. Pada umumnya, penerjemah Indonesia menerjemahkan English sebagai Inggris, United Kingdom menjadi Inggris juga, lalu Great Britain diterjemahkan Inggris pula.
Oke untuk menjawab kerancuan dan asal-usul ini, kita perlu memahami beberapa hal terlebih dahulu. Sila perhatikan peta di bawah ini.
13748092911047855364
Peta Kepulauan Britania (http://id.wikipedia.org/wiki/Britania_Raya)
DI atas adalah peta sebuah kepulauan di kawasan Eropa Barat yang dinamakan Britain Isles. Pulau yang di sebelah kiri dinamakan Eire Island dan yang warna-warni di sebelah kanan dinamakan Great Britain Island. Bagian yang berwarna abu-abu pada Eire Island adalah wilayah negara Republic of Ireland (Republik Irlandia). Sementara bagian yang berwarna hijaunya adalah wilayah North Ireland. Pada pulau Great Britain, bagian yang berwarna kuning adalah wilayah Wales, yang biru adalah Scotland. Dan yang merah adalah England.
Empat wilayah terakhir yang saya sebut di atas (North Ireland, Wales, Scotland, dan England) tergabung dalam satu negara kerajaan serikat yang dinamai United Kingdom of The Great Britain and North Ireland. Dalam forum-forum PBB, jika kita perhatikan, nama itu akan disingkat menjadi United Kingdom saja, seperti halnya United States of America dipangkas menjadi United States saja.
Fix!
Oke. Sekarang kita lihat versi terjemahannya dalam bahasa Indonesia.
Jika kita cari kata ‘Inggris’ pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, kita akan dapati entri dan makna berikut.
Ing·gris n 1 nama bangsa yg mendiami Kepulauan Inggris; 2 nama bahasa bangsa Inggris;
Perhatikan bahwa KBBI, menamai kepulauan Britain Isles sebagai KEPULAUAN INGGRIS. Secara otomatis, Pulau Great Britain juga akan disebut INGGRIS dalam bahasa Indonesia. Kemudian Negara United Kingdom of The Great Britain and North Ireland dalam bahasa Indonesia disebut KERAJAAN INGGRIS RAYA. Jadi, para penerjemah yang menerjemahkan semua sebagai Inggris saja sudah bertindak benar dalam perspektif bahasa Indonesia yang standar.
Walau begitu, tentu ada sedikit perasaan rancu, karena Inggris adalah direct translation dari English, bentuk adjective/person dari nama England. Seperti sudah kita lihat, England hanyalah satu dari empat negara bagian dalam United Kingdom of The Great Britain and North Ireland.
Saat saya membuka-buka naskah buku-buku bahasa Indonesia lama dari tahun 1960-an (di rumah saya punya beberapa –warisan dari ayah dan kakek), saya cenderung masih menemukan istilah-istilah yang sepadan. Ringkasnya, inilah yang saya dapat.
  1. United Kingdom of The Great Britain and North Ireland => Keradjaan Persatoean Britanija Raja dan Irlandia Oetara
  2. Great Britain => Britanija Raja
  3. England => Inggris
  4. Wales => Wales
  5. Scotland => Skotlandija
  6. North Ireland => Irlandia Oetara
Kemungkinan, pergeseran dan penerimaan istilah di tengah masyarakat terjadi seiring zaman. Semua itu sah-sah saja, kalau saya pikir.
Oke. Sekarang beralih ke istilah Inggris itu sendiri dalam bahasa Indonesia. Kapan dan kenapa ini muncul?
Sebelum pendudukan Jepang pada 1941, bangsa Indonesia masih menyebut Britain sebagai Britanija. Dalam beberapa kesempatan, saya melihat tulisan Inglandia sebagai terjemahan dari nama England di masa lalu. Hipotesisnya, adalah Jepang yang pertama kali memperkenalkan Inggris kepada orang Indonesia. Pada mulanya, mereka melafalkan kata English menjadi Ing-gu-ris. Sebagaimana kita ketahui, fonem /l/ cenderung dilafalkan /r/ oleh orang Jepang.
 SUMBER : http://bahasa.kompasiana.com/2013/07/26/kenapa-egypt-jadi-mesir-yunani-jadi-greece-dan-netherland-jadi-belanda-579635.html

Kenapa Ivory Coast menjadi Pantai Gading??
Nama aslinya Rêpublique de Côte d'Ivoire. Itu satu negara di Afrika Barat yang merdeka dari penjajahan Perancis 7 Agustus 1960. Nama negaranya bukan cuma diterjemahkan ke Bahasa Indonesia tapi juga beberapa bahasa lain kaya Ivory Coast, Elfenbeinküste, Costa de Marfil, dll. 
Ivory Coast dalam bahasa Indonesia berarti Pantai Gading (cek google transalate). Sehingga Indonesia menyebutnya dengan nama Pantai Gading. Hukum yang berlaku di negara itu melarang penyebutan nama Côte d'Ivoire disebutkan dalam bahasa lain. Jadi kalau kita kesana nyebutnya harus Côte d'Ivoire bukan Pantai Gading ato Ivory Coast ato apapun. 

Wednesday, June 18, 2014

La Furia Roja terjerembab kembali ke habitatnya

La Furia Roja berjaya dalam beberapa tahun terakhir dengan mengandalkan skema Tiki taka yang dianut sejak era almarhum Luis Aragones. Barisan Trophy bergengsi mereka rengkuh dengan selalu mendominasi atas lawan-lawannya. Mencatatkan rekor tidak terkalahkan dalam 35 laga secara beruntun, termasuk meraih kemenangan dalam 15 laga secara berturut-turut, sejak 2006 sampai dikalahkan Amerika Serikat pada Piala Konfederasi 2009. EURO 2008, FIFA World Cup 2010, dan EURO 2012 menjadi bukti sahih kedahsyatan skema Tiki Taka.


Juara di EURO 2008 dengan Luis Aragones sebagai nahkoda, Spanyol membangun era baru di kancah sepak bola. Sempat mengalami kekalahan di Piala Konfederasi 2009, La Roja masih mampu mengendalikan kekuatan mereka di Turnamen akbar piala dunia 2010. Dan meski menderita kekalahan di laga pertama kontra Swiss, Spanyol tak terhadang hingga final dan menghempaskan Belanda lewat gol semata wayang Iniesta. Spanyol bahkan masih melanjutkan dominasi mereka di Eropa lewat Gelar EURO 2012. Di final mereka meluluhlantahkan italia 4 gol tanpa balas. Bahkan hanya antonio di natale dari italia yang mampu membobol gawang Casilas di partai pembuka grup C. LUAR BIASA !!

Tetapi seiring perkembangan skema permainan, lawan mulai mempelajari anti tiki taka. Berbagai solusi untuk meredam skema agresivitas tiki taka dimunculkan. Dan yang menjadi Korbannya adalah Barcelona, karena seringnya bermain memakai skema tersebut, Blaugrana tak jeli melihat lawannya justru mempelajari kekalahan mereka atas Barcelona. Seiring meredupnya Barcelona di ranah percaturan Eropa, imbasnya pun terasa bagi timnas Spanyol. Tim yang bermaterikan sebagian besar punggawa Blaugrana ini tak mampu megubah skema bermain mereka.

Kekalahan atas Brazil di Final piala konfederasi seolah menjadi titik nadir bahwa Spanyol sudah seharusnya berubah. Tetapi kenyataanya mereka masih mengandalkan skema tersebut di gelaran Piala DUnia 2014. Alhasil mereka pun angkat koper lebih awal, hanya dalam 2 laga. Dibantai rivalnya di final Piala Dunia 2010 Belanda dengan skor mencolok 5-1. Serta tunduk dari kekuatan anyar Chile dengan skor 2-0. Meski menyisakan laga melawan Australia, La roja sudah dipastikan tersingkir. 
Mereka pun harus memulai era baru dengan membangun sebuah tim baru dengan skema baru.


Dan kini mereka seakan kembali ke habitatnya seperti dulu. kembali ke tim sebelum EURO 2008.
Tim yang bermaterikan pemain bintang tetapi tak mampu berbicara banyak di kompetisi mayor. (lihat rekam jejak Spanyol dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Tim_nasional_sepak_bola_Spanyol)

Rekor Piala Dunia

Rekor Piala Eropa


Sunday, June 15, 2014

Fenomena Ketindihan “Hantu” Ketika Tidur (Di Rep-Repi)

 Mungkin diantara temen-temen ada yang pernah mengalami “Ketindihan” sewaktu tidur. Banyak orang yang lantas menganalogikannya sebagai gangguan mahluk asing, setan, dll. Dunia kedokteran punya istilahnya : Sleep Paralysis. Gejala yang awam dirasakan oleh orang yang pernah mengalaminya adalah terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak ataupun berteriak. Rasanya ada yang menindih tubuh kita, tapi kita nggak bisa berbuat sesuatu untuk minta tolong. Biasanya, akan ada sedikit rasa dingin menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh. Untuk bisa bangun, satu-satunya cara adalah menggerakkan ujung kaki, ujung tangan atau kepala sekencang-kencangnya hingga seluruh tubuh bisa digerakkan kembali.


Sleep Paralysis

Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya.
Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.
Di dunia Barat, fenomena tindihan sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada juga yang merasa melihat agen rahasia asing atau alien, hahaha. Sementara di beberapa lukisan abad pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernapas.
Kurang Tidur
Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM). Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dantahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi.
Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM). Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, disinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.
Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, kamu bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak, atau sedang dalam masa-masa begadang menyelesaikan tugas kuliah. teratur.
Harus Bagaimana?
Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi. Jika kamu sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu kamu mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.
Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.
Perlu diketahui juga, sleep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More